Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Rabu, 26 Oktober 2011

Memahami dan Mempelajari Exposure

Sebagaimana pemahaman fotografi, melukis dengan cahaya, maka Exposure atau pencahayaan merupakan peranan penting dalam fotografi. Baik atau buruknya foto yang dihasilkan, sangat bergantung dengan pencahayaan yang ada, dan bagaimana kita ‘menghitung’ pencahayaan tersebut. Oleh karena itu, exposure sangat berkaitan dengan pengaturan Aperture dan Shutter Speed.
Untuk dapat menghasilkan foto dengan exposure yang tepat (perfect exposure), kita harus memperhatikan dan dapat menghitung ketersediaan cahaya pada objek foto kita. Pencahayaan pada objek yang masuk ke dalam frame foto kita, harus dapat kita terjemahkan melalui pengaturan aperture dan shutter speed yang tepat. Setelah mendapatkan metering exposure value (EV) yang tepat, maka kita siap untuk menekan tombol rana (shutter).
Namun belajar menghasilkan foto dengan perfect exposure tidaklah segampang yang dibayangkan. Setidaknya demikian untuk saya. Kesalahan dalam melakukan perhitungan exposure, akan menghasilkan foto yang kurang memuaskan. Sebuah foto dapat saja menjadi over exposure atau juga under exposure.
Foto yang over exposure ada foto yang mengalami pencahayaan berlebihan. Over exposure (OE) ini juga disebabkan pengaturan shutter speed dan aperture yang tidak tepat. Pada garis metering, keadaan OE ini digambarkan dengan jarum metering yang ada di areal plus (+). Dikarenakan pencahayaan yang berlebihan, maka foto yang dihasilkan akan terlihat kehilangan detail, dan terlalu terang (atau disebut dengan istilah harz).
Berkebalikan dengan over exposure, pengaturan aperture dan shutter speed yang kurang tepat juga dapat menghasilkan foto yang under exposure (UE). Foto yang dihasilkan karena kekurangan pencahayaan ini akan tampak gelap.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Design by ArulPhotoWork Themes